Link Kajian
MERAIH ILMU DENGAN AKHLAK MULIA
sesi I
* merujuk pada kutaib asy-Syaikh AbdulMuhsin al-Abbad -hafizhahullah* menerangkan tentang
> Kaifiyyah Thalabul Ilmu :: mengerti bagaimana / jalan yang benar dalam menuntut ilmu. (ittiba')
I
FAEDAH-FAEDAH::
* Wasilah agung teguhnya iman adalah thalabul ilmu.
* rusaknya nikmat hidayah dan agama adalah (karena) rusaknya jalan ilmu.
* ciri hati yang baik, perhatian yang besar pada jalan amalan atau tashdiiqul 'amal.
Muqaddimah Kitab::
II
FAEDAH-FAEDAH
* Tanda kiamat adalah diambilnya ilmu dari ash-Shagir, (dan juga munculnya) ru-uusan juhalaa' yang sesat dan menyesatkan. (fadholluu wa adholluu)
* Ibnu Qayyim -rahimahullaah, "Ilmu itu adalah dengan Qaalallaah (Allah berfirman), wa qaalar rasuul (Rasul bersabda), wa qaalash shaahabah (para shahabat berkata). Mereka itulah pemilik pemahaman."
Keutamaan Ilmu di dalam Kitab Allah 'azza wa jalla
* Allah mengathofkan (menyandingkan) ahlul ilmu dengan persaksian-Nya, yang mana persaksian Allah adalah seagung-agung persaksian, yang mana yang dipersaksikan Allah adalah Tauhid kepada-Nya yang merupakan sebesar-besar perkara yang tercakup padanya Ilahiyah Allah 'azza wa jalla serta hakekat ibadah yang haq.
* Orang yang senantiasa berilmu tidaklah sama dengan orang yang senantiasa tidak berilmu, (baik dari segi) keutamaan, jalannya menuju Allah, aqidah, ibadah, akhlak, serta adab.
* Allah memerintahkan nabi-Nya untuk meminta ziyadatul ilmi (tambahan ilmu), dan Allah tidak pernah menyuruh nabi-Nya meminta ziyadah sebagaimana pada ziyadatul ilmi.
* Ilmu adalah pemberian Allah (dan disandarkan pada-Nya) sebagaiman dalam kalimah "uutul 'ilm".
* Allah mengangkat orang yang beriman, dan mengankat "uutul 'ilm" (orang yang diberikan ilmu) dengan derajat-derajat.
* Ihsan dilihat dari hatinya (seperti seakan-akan melihat Allah dalam beribadah atau merasa dilihat oleh-Nya) dan ini dimiliki oleh orang-orang yang berilmu yang mereka memiliki khasyah kepada Allah secara hakiki.
* Bagi orang yang kurang berilmu tentang Allah maka ibadahnya hanya sebagai taklif (beban) bukan nikmat/kebutuhan..
* Ulul Amri meliputi al-'Ulamaa' (para ulama) dan al-Umaraa' (para pemimpin) dan ini yang dirajihkan oleh imam al-Qurthubi dan Imam Ibnu Katsir.
* "wa ulil amri minkum.":: ditafsirkan sebagai ahli fiqh wad diin oleh Ibnu Abbas, Atha', dan Mujahid.
* Hasan al-Bashri: "Akan datang suatu zaman yang mana banyak orang yang pandai bicara urusan agama dan sedikit para ulamanya".
____ . . _________
Sukoharjo, 5 Ramadhan 1433 H.
Abu Hanifah as-Sukawharji