keutamaan ilmu

Ilmu adalah cahaya

Cahaya Allah yang dengannya Ia menghidupkan hati-hati yang mati, menyembuhkan jiwa-jiwa yang sakit, dan memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakinya.

ilmu yang bermanfaat

ilmu yang bermanfaat

Setiap ayat al-Qur-an yang menceritakan kebaikan, sanjungan, orang-orang shalih, dan janji kebahagiaan di surga maka hal itu merupakan buah dari ilmu yang bermanfaat.

jalan ilmu

Bersiap Menempuh Jalan Ilmu

Menekuni ilmu sedikit demi sedikit, pagi dan petang, bersama hari, bersama malam, meniti jalan salafunash shalih

penghalang ilmu

Penghalang-penghalang dalam jalan ilmu

Syaithan tidak akan pernah ridho mboh piye carane hingga manusia terhalang dari ilmu dan petunjuk Allah, atau jauh dari ulama, ataupun tergelincir dalam jalan ilmu

adab dan akhlak menuntut ilmu

Baiknya hati, adab serta akhlak seorang penuntut ilmu

Maka sesungguhnya bukanlah penglihatan mata yang buta, akan tetapi yang buta adalah penglihatan hati yang ia di dalam dada.

Sunday, March 16, 2014

Kajian Baiknya Hati 01 : Faedah 01 Tujuan Hidup ialah Akhir Kesudahan yang Baik


Tujuan Hidup ialah Akhir Kesudahan yang Baik

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah 'azza wa jalla. Karena kita telah ditolong oleh Allah dengan nikmat hidayah yang telah Allah berikan. Dan segala puji bagi Allah pula yang telah memberikan kita taufiq.

Wahai Rabb kami, berilah kepada kami di dunia hasanah dan di akhirat hasanah, dan jagalah kami dari adzab neraka.

Dan ketika ruh ditiupkan di dalam rahim maka ditentukan padanya ketetapan apakah dia menjadi hamba yang sa'id (bahagia) ataukah hamba yang syaqiiy (celaka).

Ukuran keberhasilan hidup seseorang yang benar bukan lah cita-cita, keinginan, angan-angan akan tetapi yang dilihat ialah bagaimana jalan yang sudah ditempuh.

Sebagai mana dalam ayat imtihaan yaitu tentang ukuran sesuatu bukanlah pengakuan seseorang bahwa ia mencintai Allah akan tetapi yang dilihat ialah bagaimana ia dalam mengikuti jalan Rasul. Bahkan orang yahudi dan Nashrani pun mereka mengaku mencintai Allah.

Kemudian hendaknya kita renungi bersama, apakah perjalanan kita , jalan yang sudah kita tempuh ini , sudahkah sesuai dengan perjalanannya orang yang bahagia ? Sejauh manakah yang sudah kita tempuh?

Dan dalam hidup ini hanya akan ada 2 pilihan yaitu apakah seseorang itu akan bahagia ataukah ia celaka.

Dan cita-cita tujuan dari perjalanan ini ialah bagaimana kita menyudahi perjalanan ini yaitu bagaimana akhir perjalanan kita di dunia. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إنما الأعمال بالخواتيم

Hanyasaja amalan-amalan itu ialah tergantung dengan amalan-amalan penutupnya. (HR. al-Bukhari)

Dan perjalanan kita dalam agama, jalan ilmu ini tidak lain tujuannya ialah untuk akhir kesudahan yang baik.

Maka dari itu Imam al-Bukhari rahimahullaah mengawali kitab shahihnya dengan kitab bad'ul wahyi yang kemudian diakhiri dengan kitab tauhid. Dimulai dengan wahyu dari Allah dan hadits tentang niat yang kemudian ditutup dan diakhiri dengan tauhid.

Dan pelajaran-pelajaran tauhid dan aqidah maka sesungguhnya ia merupakan pelajaran untuk memperbaiki hati. Namun disayangkan betapa banyak orang telah belajar masalah tersebut namun hanya sampai pada akal saja dan tidak meresap ke dalam hati.

Padahal sudah seharusnya semestinya dengan ilmu-ilmu tersebut membuatkan pada diri seseorang khasyyah kepada Allah.

Dan permasalahan mendasar antara tauhid dan syirik ialah permasalahan hati dan i'tiqad yaitu tentang bersambungnya atau bergantungnya hati seseorang kepada yang diibadahi. Yaitu kemana hati itu mencintai, kemana hati itu berharap, dan kemana hati itu takut.

Dan Nabi dalam dakwah, beliau terus menekuini permasalahan ini selama 10 tahun lamanya dan tidak pernah berubah dan goyah oleh karena fitnah-fitnah yang terjadi pada beliau maupun apa yang dialami para shahabat beliau.

- - - -- -
Faedah ini kami dapat dari Kajian Kitab Ishlaahul Quluub (Baiknya Hati) bersama al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi hafizhahullaahu ta'ala

Wednesday, March 5, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 10 : Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam al-Qur-an 04


Allah subhaanahuu wa ta'aalaa berfirman kepada Nabi-nya:

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Rabbi zidnii 'ilmaa Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu".

Tuesday, March 4, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 9 :: Terang bendarang hidup di atas jalan ilmu

Jalan ilmu

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Surat Al An’am 122)

Saturday, March 1, 2014

Pembahasan Ushul Fiqih 3 : al-Hukum asy-Syar'i


* AL-HUKMU ASY-SYAR'IY (HUKUM SYAR'I)

Hukum syar'i adalah:
Pembicaraan/ketentuan Allah 'Azza wa Jalla yang terkait dengan af'aalul mukallafiin (perbuatan para hamba yang mendapat beban syariat); baik berupa Al-Iqtidhoo' (bersifat permintaan/tuntutan), atau At-Takhyiir (bersifat pilihan), atau Al-Wadh'u (bersifat peletakan).

* MACAM-MACAM HUKUM SYAR'I

Secara garis besar terbagi menjadi 2 :

1. Al-Hukmu At-Takliifiy (Hukum Takliif)
--> Yaitu ketentuan Allah yang terkait perbuatan para mukallaf, berupa Iqtidhoo' dan Takhyiir.