keutamaan ilmu

Ilmu adalah cahaya

Cahaya Allah yang dengannya Ia menghidupkan hati-hati yang mati, menyembuhkan jiwa-jiwa yang sakit, dan memberi petunjuk kepada orang yang dikehendakinya.

ilmu yang bermanfaat

ilmu yang bermanfaat

Setiap ayat al-Qur-an yang menceritakan kebaikan, sanjungan, orang-orang shalih, dan janji kebahagiaan di surga maka hal itu merupakan buah dari ilmu yang bermanfaat.

jalan ilmu

Bersiap Menempuh Jalan Ilmu

Menekuni ilmu sedikit demi sedikit, pagi dan petang, bersama hari, bersama malam, meniti jalan salafunash shalih

penghalang ilmu

Penghalang-penghalang dalam jalan ilmu

Syaithan tidak akan pernah ridho mboh piye carane hingga manusia terhalang dari ilmu dan petunjuk Allah, atau jauh dari ulama, ataupun tergelincir dalam jalan ilmu

adab dan akhlak menuntut ilmu

Baiknya hati, adab serta akhlak seorang penuntut ilmu

Maka sesungguhnya bukanlah penglihatan mata yang buta, akan tetapi yang buta adalah penglihatan hati yang ia di dalam dada.

Thursday, April 17, 2014

Meraih Ilmu: 12 Keutaman ilmu dalam al-Qur-an 06


Allah 'azza wa jalla berfirman dalam firmannya yang agung di surat Fathir ayat 28,

إنما يخشى اللهَ من عباده العلماء -- فاطر:28

"Sesungguhnya hanyalah yang senantiasa takut kepada Allah dari hamba-hambanya yaitu para Ulama."

Yang menentukan ketinggian derajat ihsan diraih dari sisi amalan hati dalam seseorang itu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya atau merasa bahwa Allah melihatnya. Ini hanya bisa diraih oleh orang-orang yang memiliki ilmu yang nafi' (membuahkan faedah).

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang berilmu senantiasa takut kepada Allah secara haqiqi dan takut mereka begitu berbeda dengan takut orang yang tidak memiliki ilmu tentang Allah.

Orang yang bodoh tentang Allah, syariat-Nya, nama dan shifat Allah maka mereka ini telah terputus jalannya kepada Allah. Sedangkan ibadah yang mereka kerjakan hanya sebagai taklif atau beban saja.


----------------
Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Wednesday, April 16, 2014

Meraih Ilmu: 11 Keutamaan ilmu dalam al-Qur-an 05


Allah 'azza wa jalla berfirman dalam surat al-Mujaadah ayat 11:

يرفع الله الذين ءامنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات -- المجادلة : 11

"Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang yang diberikan padanya ilmu dengan derajat yang banyak."

Dan dalam ayat ini menunjukkan tingginya derajat ahli iman dan secara khusus orang yang diberi ilmu.

Selain itu, dalam ayat ini terdapat nasehat bahwasanya ilmu itu pemberian Allah.

Ahli ilmu dari ahli iman melebihi keutamaan ahli iman yang tidak meraih ilmu dengan perbedaan yang jauh. Orang yang berilmu termasuk dari bagian orang yang beriman. Oleh karena itu, Allah meng-athof-kan sesuatu yang khusus terhadap sesuatu yang umum.


----------------
Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Tuesday, April 15, 2014

Meraih Ilmu: 10 Keutamaan ilmu dalam al-Qur-an 04


Allah subhaanahuu wa ta'aalaa berfirman kepada Nabi-nya:

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Rabbi zidnii 'ilmaa Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu".

Monday, April 14, 2014

Meraih Ilmu: 09 Keutamaan Ilmu dalam al-Qur-an 03

Jalan ilmu

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Surat Al An’am 122)

Sunday, April 13, 2014

Meraih Ilmu: 08 Keutamaan ilmu dalam al-Qur-an 02


قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ

Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Surat az-Zumar: 9)

Istifham (pertanyaan) di sini ialah lil inkar (tujuannya untuk menginkari). Allah 'azza wa jalla membedakan antara orang ahli ilmu dibedakan dengan selain mereka dengan perbedaan yang jauh. Yang mereka meraih nasib hidup yang baik dan berjalan dengan cahaya yang terang benderang di tengah manusia.

Maka bagaimana mungkin seseorang tersebut tidak lapang dan bahagia dalam perjalanannya. Dan ini bukanlah sekedar pertanyaan yang kemudian kita jawab, "ya tidak sama antara orang yg berilmu dan orang yang tidak berilmu."

Saturday, April 12, 2014

Meraih Ilmu: 07 Keutamaan Ilmu dalam al-Qur-an 01


Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam ayat-ayat al-Qur-anul Kariim
فضل العلم وأهله في القرآن الكريم

جاء في القرآن الكريم آياتٌ تدلُّ على فضل العلم وأهله وبيان شرفهم وعلو منزلتهم ، ومن هذه الآيات: ب

ا- قول الله عزّوجلّ : ي 

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {آل عمران : 18}

Keutamaan Ilmu dan ahli ilmu dalam al-Qur-an al-Kariim
 Telah datang di dalam al-Qur-an al-Kariim banyak ayat yang menjadi dalil atas keutamaan ilmu dan ahli ilmu, dan juga keterangan tentang mulianya mereka dan tingginya kedudukan mereka. Dan di antara ayat-ayat tersebut:
1. Perkataan Allah 'azza wa jalla 
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {آل عمران : 18}
 Allah bersaksi bahwasanya tidak ilah yang haq melainkan Ia, dan bersaksi pulan para Malaikat, dan orang-orang yang memiliki ilmu yaitu persaksian yang tegak dengan keadilan. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Ia al-'Aziiz al-Hakiim.I

Dalam surah Ali 'Imron: 18 tersebut, Allah bersaksi dengan seagung-agung kesaksian dan Allah adalah yang seagung-agung yang mempersaksikan.

Kemudian Allah meng'athof para malaikat dan ahli ilmi dalam persaksian. Kemudian Allah mensifati persaksian-Nya, para malaikat, dan ahlil ilmi sebagai persaksian yang qoo-iman bil qisthi (tegak dengan adil).

Dan yang dipersaksikan dalam ayat tersebut adalah tentang Allah, pentauhidan-Nya yang mana hal itu adalah seagung-agung perkara yang paling pantas untuk dipersaksikan. Yaitu tentang hal yang paling penting di dunia ini yang menentukan akan masuk surga ataukan masuk nerakanya seseorang. Yaitu adalah tentang hakekat peribadahan dan sesembahan yang haq, yang apabila seseorang gagal dalam perkara ini maka ia gagal untuk selama-lamanya.

Tauhid kepada Allah dalam ibadah yaitu mentauhidkan mengesakan Allah dalam hal uluhiyyah berupa penyembahan peribadahan, serta puncak ketundukan, pengharapan, dan kecintaan.

Dan karena Allah lah dibedakan dengan selainnya-Nya karena Allah lah  dibedakan dalam hal kepemilikan seluruh sifat kesempurnaan (at-tafarruq min kulli shifatin kamal). Sedangkan banyak manusia salah mengambil sesembahan dikarenakan salah memahami sifat kesempurnaan.

Maka itu lah seagung-agung kesaksian sebagaimana ayat kursi adalah seagung-agung ayat dalam al-Qur-an.

Dan Allah meng-'athofkan para malaikat yang mulia serta ulul ilmi yang mana i'robnya sama dan maknanya sama dengan lafazh jalalah Allah yaitu bahwasanya Allah yang melalukan syahida. Maka ini merupakan dalil keutamaan yang agung para malaikat di sisi Allah dan kemuliaan orang yang memiliki ilmu di sisi Allah.

- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Friday, April 11, 2014

Meraih Ilmu: 06 Mengambil bagian warisan kenabian


Prinsip kesalahan dalam jalan ilmu ialah tidak adanya usaha yang terkeras untuk mendapatkan ilmu. Padahal ilmu adalah warisan para nabi yang mengambilnya maka ia telah mengambil nasib kehidupan yang paling baik.

Thursday, April 10, 2014

Meraih Ilmu: 05 Ilmu kitab dan sunnah serta perkataan shahabat


Kemudian beliau muallif asy-Syaikh 'AbdulMuhsin al-'Abbad hafizhahullaah melanjutkan hakekat ilmu yang akan dibahas beliau pada kitab ini.

وفي ذلك مع العمل الصالح الظفر بخيري الدنيا والآخرة، وكل ما جاء في الكتاب والسّنّة وأقوال أهل العلم من مدح العلم والثناء على أهله فإن المراد به علم الكتاب والسّنّة والمأثور عن الصحابة ومن تبعهم، كما قال ابن القيم في نونيته : العلم قال الله قال رسوله         قال الصحالبة أولو العرفان
Dan dalam ta'allum dan ta'lim (belajar dan mengajarkan) padanya bersama amal yang shalih yang menyebabkan kesuksesan dunia dan akhirat. Dan seluruh apa saja yang datang di dalam kitab dan sunnah serta perkataan ulama dari keutamaan ilmu dan sanjungan atas ahli ilmu maka sesungguhnya yang dimaksudkan di situ ialah ilmu al-kitab dan sunnah serta atsar-atsar para shahabat dan yang mengikuti mereka. Sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim dalam nuuniyyah beliau: Ilmu itu Allah berfirman, Rasul bersabda, dan Para shahabat berkata yang mana mereka itu adalah pemilik pemahaman.

Wednesday, April 9, 2014

Meraih Ilmu: 04 Sebaik-baik umur dihabiskan padanya



Kemudian muallif hafizhahullah asy-Syaikh al-Fadhil 'Abdul Muhsin al-'Abbad mengawali kitab ini dengan menyebut tentang kehidupan yang paling baik. Yaitu sebaik-baik hal yang kita hendaknya sibuk dengannya dan juga sebaik-baik hal yang waktu dan tenaga dicurahkan padanya.

Yaitu sibuk dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah yaitu dengan ta'alluman wa ta'liiman mempelajari dan mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah.

Tuesday, April 8, 2014

Meraih Ilmu: 03 Nikmat Allah berupa dijaganya ilmu dan pembawa ilmu


Kemudian al-Ustadz memulai pembahasan al-kitab mulai dari muqaddimah penulis hafizhahullaah dalam kitab beliau yang agung, yaitu kitab "Sadzaraat fii fadhil ilmi wa ahlih wa maa yanbaghi an yakuuna 'alaihi thalabatuh".
بسم الله الرحمان الرحيممقدِّمة
الحمد لله الذي شرَّف بالعلم العلماء، وجعلهم بحمله وبذله والعمل به ورثة الأنبياء

Bismillaahir rahmaanir rahiimMuqaddimah

Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan para Ulama dengan ilmu ini. Dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikan mereka dengan membawa ilmu ini, berusaha keras padanya, dan beramal dengannya sebagai para pewaris para nabi.

Secara singkat penulis hafizhahullaah memulai dengan pujian kepada Allah dengan menyebut nikmat-nikmat Allah berupa nikmat ilmu dan dijaganya ahli ilmu di setiap zaman.

وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إله من في الأرض والسماء، المتفضل على عباده بما لا يحصى من النعم والآلاء، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله أوْلى الناس بالحب والولاء، وأحقهم بجميل الذكر والثناء، اللهم صلِّ وسلم وبارك عليه وعلى آله الطيبين الشرفاء وصحابته خيار الفضلاء وسادات الأولياء، وعلى الذين جاءوا من بعدهم سائرين على نهجهم وكانوا لهم نظيفي القلوب قد هُدوا إلى الطيِّب من القول والثناء، يقولون: ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلًّا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم 
Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang haq disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya, yaitu Allah yang ilah sesembahan yang haq bagi seluruh yang ada di bumi dan di langit. Yang Allah itu memiliki keutamaan dan kekhususan dalam hal peribadahan dikarenakan oleh nikmat-nikmat yang tidak bisa dihitung yang telah Ia berikan.
Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yaitu manusia yang paling utama dalam hal kecintaan dan wala' terhadapnya, serta yang paling pantas atas semua manusia dalam hal penyebutan dan sanjungan yang baik.
Ya Allah berilah shalawat serta salam serta barakah pada beliau dan atas keluarga beliau yang baik dan mulia, serta atas para shahabat beliau yang mereka manusia-manusia pilihan yang penuh keutamaan dan sebaik-baiknya para wali, dan atas juga orang-orang yang datang setelah mereka yang berjalan di atas jalan mereka dan adalah mereka itu memiliki hati yang bersih dan telah diberi petunjuk kepada kebaikan dari perkataan dan sanjungan, yang mereka berkata,
 Wahai Rabb kami, berilah ampun kepada kami dan juga berilah ampun kepada saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati-hati kami rasa tidak senang terhadap orang-orang yang telah beriman. Wahai Rabb kami, sesesungguhnya Engkau lah ar-Rauuf lagi ar-Rahiim.

Kemudian penulis menyebut tentang tauhid kepada Allah 'azza wa jallah dan bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah, kemudian beliau memuji Nabi dan bershalawat kepadanya.

Monday, April 7, 2014

Meraih Ilmu: 02 Untuk apa dan bagaimana?


Dan sebagaimana telah diingatkan dalam pembahasan tentang penghalang-penghalang ilmu oleh Syaikh Shaleh bahwasanya jalan-jalan ilmu yang ditempuh oleh banyak orang hari ini tidak lah seperti jalan ilmu yang ditempuh oleh para ulama terdahulu.

Oleh karena itu, kebaikan-kebaikan tidak didapat dan derajat tidak diangkat oleh Allah merupakan akibat dari jalan ilmu yang ditempuh ternyata salah. Dan ini merupakan salah pahamnya seseorang tentang iman dan tentang ilmu.

Tidaklah seorang muslim benar agamanya melainkan ia menjawab 2 hal dalam ia beramal yaitu lima (untuk apa, apa latar belakangnya) ?? dan kaifa (bagaimana) ??

Karena niat seseorang, untuk apa ia mengerjakan suatu amalan berhubungan erat dengan semangat seseorang. Namun apabila jalan yang ditempuh salah maka semangat yang tinggi tersebut lambat laun juga akan melemah.

Lemahnya semangat dan himmah ialah karena lemahnya pemahaman kita tentang keutamaan ilmu dan lemahnya kita dalam berakhlaq di dalam jalan ilmu yang mulia ini.

- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Sunday, April 6, 2014

Meraih Ilmu: 01 Membenarkan Jalan


Apabila Allah menghendaki petunjuk pada seseorang hamba, maka Allah akan menolongnya dengan yashroh shodrohuu lil islaam yaitu Allah melapangkan dadanya untuk menerima hidayah islam.

Wasilah agung teguhnya iman dan nikmat hidayah ialah menuntut ilmu.

Rusaknya nikmat hidayah ialah dikarenakan rusaknya jalan ilmu yang jalan ilmu tersebut tidak sesuai dengan petunjuk Nabi.

Sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

 إن من اشراط الساعة ثلاثا: إحداهن أن يلتمس العلم عند الاصاغر


Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat ada tiga macam yang salah satunya adalah diambilnya ilmu dari Al-Ashaaghir orang-orang kecil.  (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Mubaarak, ath-Thabrani, Abu Nu'aim, dan yang lainnya).

Hal ini merupakan isyarat akan rusaknya jalan ilmu di akhir zaman yang kemudian menjadi sebab banyak fitnah dan rusaknya nikmat hidayah islam.

al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya menyebutkan bahwa ciri tanda orang yang hatinya sehat ialah di antaranya perhatian ia dalam tash-hiihul 'amal (membenarkan amal) jauh lebih besar dari sekedah menempuh/mengerjakan amal.

Sebagaimana ilmu itu adalah ibadah, yaitu ibadah hati yang membutuhkan jalan ilmu yang panjang. Maka hendaknya perhatian seseorang dalam membenarkan jalan ilmu lebih besar dari sekedar menempuh jalan ini.
- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Saturday, April 5, 2014

Kajian Meraih Ilmu: Muqaddimah


Bismillahir rahmanir rahiim


Segala puji sanjungan mutlak hanya untuk Allah 'azza wa jalla. Dan shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Alhamdulillah, dengan bahagia dan pertolongan dari Allah kita telah memasuki pada pembahasan tentang Faedah-Faedah yang agung dari kajian "Meraih Ilmu 01" yang disampaikan oleh al-Ustadz al-Fadhiil Abu 'Izzi -hafizhahullaahu ta'ala. 

Yang dimana dalam pembahasan beliau terhadap kitab "Syadzaraat fii Fadhlil 'Ilmi wa Ahlihi wa maa yanbaghi an yakuuna 'alaihi thalabatuhu" yang merupakan sebuah kitab yang sangat agung, mudah dalam pembahasannya, dan banyak faedahnya yang ditulis oleh al-Allamah asy-Syaikh al-Fadhiil 'Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr semoga Allah senantiasa menjaga beliau di kala hidupnya dan merahmati beliau di kala wafatnya.

Sunday, March 16, 2014

Kajian Baiknya Hati 01 : Faedah 01 Tujuan Hidup ialah Akhir Kesudahan yang Baik


Tujuan Hidup ialah Akhir Kesudahan yang Baik

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah 'azza wa jalla. Karena kita telah ditolong oleh Allah dengan nikmat hidayah yang telah Allah berikan. Dan segala puji bagi Allah pula yang telah memberikan kita taufiq.

Wahai Rabb kami, berilah kepada kami di dunia hasanah dan di akhirat hasanah, dan jagalah kami dari adzab neraka.

Dan ketika ruh ditiupkan di dalam rahim maka ditentukan padanya ketetapan apakah dia menjadi hamba yang sa'id (bahagia) ataukah hamba yang syaqiiy (celaka).

Ukuran keberhasilan hidup seseorang yang benar bukan lah cita-cita, keinginan, angan-angan akan tetapi yang dilihat ialah bagaimana jalan yang sudah ditempuh.

Sebagai mana dalam ayat imtihaan yaitu tentang ukuran sesuatu bukanlah pengakuan seseorang bahwa ia mencintai Allah akan tetapi yang dilihat ialah bagaimana ia dalam mengikuti jalan Rasul. Bahkan orang yahudi dan Nashrani pun mereka mengaku mencintai Allah.

Kemudian hendaknya kita renungi bersama, apakah perjalanan kita , jalan yang sudah kita tempuh ini , sudahkah sesuai dengan perjalanannya orang yang bahagia ? Sejauh manakah yang sudah kita tempuh?

Dan dalam hidup ini hanya akan ada 2 pilihan yaitu apakah seseorang itu akan bahagia ataukah ia celaka.

Dan cita-cita tujuan dari perjalanan ini ialah bagaimana kita menyudahi perjalanan ini yaitu bagaimana akhir perjalanan kita di dunia. Sebagaimana dalam sebuah hadits, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda,

إنما الأعمال بالخواتيم

Hanyasaja amalan-amalan itu ialah tergantung dengan amalan-amalan penutupnya. (HR. al-Bukhari)

Dan perjalanan kita dalam agama, jalan ilmu ini tidak lain tujuannya ialah untuk akhir kesudahan yang baik.

Maka dari itu Imam al-Bukhari rahimahullaah mengawali kitab shahihnya dengan kitab bad'ul wahyi yang kemudian diakhiri dengan kitab tauhid. Dimulai dengan wahyu dari Allah dan hadits tentang niat yang kemudian ditutup dan diakhiri dengan tauhid.

Dan pelajaran-pelajaran tauhid dan aqidah maka sesungguhnya ia merupakan pelajaran untuk memperbaiki hati. Namun disayangkan betapa banyak orang telah belajar masalah tersebut namun hanya sampai pada akal saja dan tidak meresap ke dalam hati.

Padahal sudah seharusnya semestinya dengan ilmu-ilmu tersebut membuatkan pada diri seseorang khasyyah kepada Allah.

Dan permasalahan mendasar antara tauhid dan syirik ialah permasalahan hati dan i'tiqad yaitu tentang bersambungnya atau bergantungnya hati seseorang kepada yang diibadahi. Yaitu kemana hati itu mencintai, kemana hati itu berharap, dan kemana hati itu takut.

Dan Nabi dalam dakwah, beliau terus menekuini permasalahan ini selama 10 tahun lamanya dan tidak pernah berubah dan goyah oleh karena fitnah-fitnah yang terjadi pada beliau maupun apa yang dialami para shahabat beliau.

- - - -- -
Faedah ini kami dapat dari Kajian Kitab Ishlaahul Quluub (Baiknya Hati) bersama al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi hafizhahullaahu ta'ala

Wednesday, March 5, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 10 : Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam al-Qur-an 04


Allah subhaanahuu wa ta'aalaa berfirman kepada Nabi-nya:

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ ۗ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْآنِ مِن قَبْلِ أَن يُقْضَىٰ إِلَيْكَ وَحْيُهُ ۖ وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Rabbi zidnii 'ilmaa Ya Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu".

Tuesday, March 4, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 9 :: Terang bendarang hidup di atas jalan ilmu

Jalan ilmu

أَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَأَحْيَيْنَاهُ وَجَعَلْنَا لَهُ نُورًا يَمْشِي بِهِ فِي النَّاسِ كَمَنْ مَثَلُهُ فِي الظُّلُمَاتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِنْهَا ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْكَافِرِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar dari padanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan. (Surat Al An’am 122)

Saturday, March 1, 2014

Pembahasan Ushul Fiqih 3 : al-Hukum asy-Syar'i


* AL-HUKMU ASY-SYAR'IY (HUKUM SYAR'I)

Hukum syar'i adalah:
Pembicaraan/ketentuan Allah 'Azza wa Jalla yang terkait dengan af'aalul mukallafiin (perbuatan para hamba yang mendapat beban syariat); baik berupa Al-Iqtidhoo' (bersifat permintaan/tuntutan), atau At-Takhyiir (bersifat pilihan), atau Al-Wadh'u (bersifat peletakan).

* MACAM-MACAM HUKUM SYAR'I

Secara garis besar terbagi menjadi 2 :

1. Al-Hukmu At-Takliifiy (Hukum Takliif)
--> Yaitu ketentuan Allah yang terkait perbuatan para mukallaf, berupa Iqtidhoo' dan Takhyiir.

Friday, February 21, 2014

Sebuah Catatan tentang Fitnah


Bismillah
Ana tidak tahu harus memulai dari mana. Namun insyaa allah kutulis catatan ini dengan niat untuk memberikan manfaat serta peringatan kepada orang yang membacanya, dan mudah-mudahan Allah memberi petunjuk dan ketegaran di atas al-haq dengannya.

Maka telah benar sebuah hadits tentang fitnah-fitnah akhir zaman yang ia seperti ombak besar yang bergelombang yang terus menerus datang menerjang. Belum selesai dari suatu fitnah melainkan telah datang padanya fitnah yang lebih besar.


Dan fitnah maka telah kulihat dengan mata ini telah terjatuhlah orang yang terjatuh, telah tenggelam lah orang yang tenggelam di dalamnya. Hampir tidak ada lagi yang dapat selamat melainkan dengan pertolongan Allah dan fadhl (keutamaan) dari-Nya.

Dengen ini coba menuliskan nasehat-nasehat berharga yang bagus dari guru kami al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidy semoga Allah 'azza wa jalla senantiasa menjaga beliau di kala hidupnya dan merahmati beliau dikala meninggalnya.

Yang mana nasehat ini merupakan nasehat kesekian kalinya dan telah berlalu nasehat-nasehat dari orang-orang yang sebelum beliau dari kalangan para Ulama dan Ahlu 'Ilmi yang mana Allah telah meneguhkan mereka dalam jalan ini.

Suatu kali dalam kajian beliau setiap ahad keempat di Masjid al-Furqon Kentingan Baru yang mana beliau memberi muhadharah dan mau'izhah yang sangat indah.

Dan berikut adalah sebagian dari wejangan dan nasehat beliau yang masih teringat dan terngiang-ngiang yang alhamdulillah kami telah menambatkan manfaat yang besar darinya serta mendapat tambahan keteguhan di kala badai dan terjangan ombak terus melanda.

Yang kami sampaikan di sini bisa jadi tidak bisa kami sampaikan secara sempurna sebagaimana lafazh aslinya, namun kami bawakan di sini secara makna dengan tetap berupaya mendekati sebagaimana mana yang sebenarnya. Wallaahul musta'an.





"Alhamdulillah di zaman ini, telah dinampakkan bahwa telah banyaknya pemuda yang telah menyadari akan keagungan keutamaan ilmu dan mereka memiliki semangat yang tinggi dalam menuntutnya."

"Namun sebagaimana yang disebutkan oleh Syaikh bahwa jalan ilmu yang ditempuh oleh kebanyakan penuntut ilmu pada masa sekarang ini ternyata tidaklah sama dengan jalan ilmu yang mana para salaf terdahulu menempuhnya."


"Dan sebuah kepastian bahwa di dalam jalan memang pasti akan ada penghalang."

"Orang yang menempuh jalan maka dia tidak cukup hanya berbekal akan tetapi ia harus mewaspadai penghalang-penghalang yang mana kebanyakan orang yang gagal atau jatuh disebabkan penghalang-penghalang tersebut."



"Orang yang berilmu sebelum terjadi fitnah mereka sudah mengetahui terlebih dahulu yang dengan mengenal  tanda-tandanya, 'Oh itu mulai nampak, oh itu sudah kelihatannya bibit-bibitnya'"

"Sedangkan orang jahil (tidak berilmu) fitnah sudah datang melanda, ia telah porak poranda lalu ia baru menyadari 'oh ternyata telah terjadi fitnah'."

"Dan telah terjadi fitnah dalam jalan ilmu yang mulia ini yang mana sesama penuntut ilmu sibuk  membicarakan penuntut ilmu lain, bahwa si fulan telah begini dan fulan telah begini."

"Dan saat terjadi fitnah soal permasalahan jihad di Ambon yang sebelumnya telah ada fitnah terlebih dahulu yaitu fitnah saling tahdzir."

"Maka di Kendari sana ana beserta teman-teman mengajikan kitab ini dengan harapan dapat meredam kobaran fitnah yang terjadi."



"Namun fitnah semakin besar dan terus bertambah besar. "Saat itu semua orang yang dulunya dekat menjauh semua, tidak ada yang tersisa. Seakan-akan bumi yang tadinya luas menjadi sempit."

Kemudian beliau mengkisahkan kisah beliau dulu sebelum terjadinya fitnah,

"Dan saya masih ingat dulu sebelum terjadi fitnah saya sangat dekat dengan seorang ustadz di makasar yang sekarang telah menjadi ustadz yang terkenal. Dulu apabila saya datang dari Kendari disambut oleh ustadz tersebut langsung diajak makan langsung di ruang makan di tengah rumahnya saking dekatnya hubungan saya dengannya."

"Namun terjadi lah apa yang terjadi sehingga kami harus berpisah dikarenakan fitnah tersebut hingga saat ini."

Kemudian ana lihat suara beliau melemah dan ana yang saat itu duduk dekat melihat seakan-akan beliau sedang mencoba menahan tangis.



"Kemudian saya meninggalkan Kendari dan datang ke Semarang yang saat itu saya mensibukkan diri untuk berjualan es pisang ijo. Saat itu ditengah-tengah menunggu pembeli, saya sempatkan untuk membaca kitab ini (Ightsatul Lahfan) yang saya letakkan terus di atas grobak, yang mana kitab tersebut sebagai hiburan bagi saya dan di dalamnya banyak nasehat, banyak peringatan, serta bimbingan.

"Lalu fitnah semakin besar dan terus bertambah besar hingga akhirnya Allah menampakkan kebenaran bagi saya."

Lalu ana lihat beliau tidak dapat menahan lagi tangisnya dan para peserta kajian pun terdiam merenung.

Kami seakan baru menyadari bahwa di jaman dulu yaitu saat pondok bukhari, pondok ukhuwah belum ada ternyata begitu berat apa yang dirasakan ustadz-ustadz kibar kita, bagaimana mereka mencoba terus kokoh di bawah terjangan fitnah, fitnah di atas fitnah, di tengah kesendirian, keterasingan dari orang-orang yang sudah terasing.


Sedangkan yang kita lihat saat ini ialah hanyalah bangunan megah pondok-pondok tersebut atau radio dan kajian mereka yang sampai kemana-mana. Dan tidak lain apa yang kita lihat sekarang ini dari betapa manfaat ilmu dan dakwah hingga sampai kepada kita, yaitu sebagaimana Allah membalas kepada orang-orang yang berbuat keburukan karena apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah memberikan balasan kepada orang yang melakukan amal shaleh dengan kebaikan.

wabillahit taufiq. walhadulillaahi rabbil 'alamiin.

Friday, February 14, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 8 : Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam al-Qur-an 02



قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ

Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Surat az-Zumar: 9)

Istifham (pertanyaan) di sini ialah lil inkar (tujuannya untuk menginkari). Allah 'azza wa jalla membedakan antara orang ahli ilmu dibedakan dengan selain mereka dengan perbedaan yang jauh. Yang mereka meraih nasib hidup yang baik dan berjalan dengan cahaya yang terang benderang di tengah manusia.

Maka bagaimana mungkin seseorang tersebut tidak lapang dan bahagia dalam perjalanannya. Dan ini bukanlah sekedar pertanyaan yang kemudian kita jawab, "ya tidak sama antara orang yg berilmu dan orang yang tidak berilmu."

Thursday, February 13, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 7 : Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam al-Qur-an 01


Keutamaan Ilmu dan Ahli Ilmu dalam ayat-ayat al-Qur-anul Kariim
فضل العلم وأهله في القرآن الكريم

جاء في القرآن الكريم آياتٌ تدلُّ على فضل العلم وأهله وبيان شرفهم وعلو منزلتهم ، ومن هذه الآيات: ب

ا- قول الله عزّوجلّ : ي 

شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {آل عمران : 18}


Keutamaan Ilmu dan ahli ilmu dalam al-Qur-an al-Kariim
 Telah datang di dalam al-Qur-an al-Kariim banyak ayat yang menjadi dalil atas keutamaan ilmu dan ahli ilmu, dan juga keterangan tentang mulianya mereka dan tingginya kedudukan mereka. Dan di antara ayat-ayat tersebut:
1. Perkataan Allah 'azza wa jalla 
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُوْلُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِالْقِسْطِ لآَإِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ {آل عمران : 18}
 Allah bersaksi bahwasanya tidak ilah yang haq melainkan Ia, dan bersaksi pulan para Malaikat, dan orang-orang yang memiliki ilmu yaitu persaksian yang tegak dengan keadilan. Tidak ada sesembahan yang haq melainkan Ia al-'Aziiz al-Hakiim.I

Dalam surah Ali 'Imron: 18 tersebut, Allah bersaksi dengan seagung-agung kesaksian dan Allah adalah yang seagung-agung yang mempersaksikan.

Kemudian Allah meng'athof para malaikat dan ahli ilmi dalam persaksian. Kemudian Allah mensifati persaksian-Nya, para malaikat, dan ahlil ilmi sebagai persaksian yang qoo-iman bil qisthi (tegak dengan adil).

Tuesday, February 11, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 6 :: Mengambil bagian warisan kenabian


Prinsip kesalahan dalam jalan ilmu ialah tidak adanya usaha yang terkeras untuk mendapatkan ilmu. Padahal ilmu adalah warisan para nabi yang mengambilnya maka ia telah mengambil nasib kehidupan yang paling baik.

وهذا هو ميراث النبوة، وهو مبذول لكل من أراده، ومن أخذه أخذ بحظ وافر، و ظفر بأعلى مرغوب و أجلِّ مطلوب، وقد رأيت كتابة هذه لكلمات اليسيرة في فضل العلم وأهله وما ينبغي أن يكون عليه طلبته، وأسأل الله عز وجل أن ينفعني وطلاب العلم بها، وأن يمنَّ على الجميع بالفقه في الدنيا والثبات على الحق؛ إنه جواد كريم
Dan ilmu ini, ia adalah warisan-warisan kenabian. Dan ia akan diberikan kepada siapa pun yang menginginkannya. Dan barangsiapa mengambilnya maka ia telah mengambil bagian yang sangat banyak. Dan berhasil seseorang ialah dengan keinginan / semangat yang paling tinggi dan tujuan yang kuat dalam menuntut ilmu. Dan sungguh engkau akan dapati tulisan ini kalimat-kalimat yang mudah tentang keutamaan ilmu dan ahli ilmu dan apa saja yang mengantarkannya untuk dapat menuntut ilmu tersebut. Dan aku meminta kepada Allah 'azza wa jalla agar memberi manfaat kepadaku dan kepada para penuntut ilmu dengan tulisan ini. Dan agar Allah menganugrahkan pada semua mereka dengan kepahaman dalam agama serta keteguhan di atas kebenaran. Sesungguhnya Allah itu Jawwad lagi Kariim.
Beliau muallif asy-Syaikh 'AbdulMuhsi al-'Abbad al-Badr mengakhiri muqoddimah kitab ini dengan do'a yang sangat agung yaitu agar Allah memberi manfaat dengan ilmu serta agar para penuntut ilmu semuanya dianugrahi fiqhu fid din (kepahaman dalam agama) serta teguh di atas al-haq kebenaran.

- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Monday, February 10, 2014

A2- Sebab teguhnya iman dan nikmat hidayah


Wasilah agung teguhnya iman dan nikmat hidayah ialah menuntut ilmu. Karena padanya terkumpul banyak kebaikan, mengingat Allah, berkumpul dengan teman baik, disampaikan ayat, dibacakan hadits, serta didengarkan padanya nasehat.

Dan para Shahabat menyambut orang yang datang untuk menuntut ilmu syar'i:

Marhaban bith thalibil 'ilmi, selamat datang kepada penuntut ilmu syar'i. Sesungguhnya para malaikat mengelilingi dan meletakkan sayap-sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridho terhadap apa yang ia cari.

Thursday, February 6, 2014

A1- Kiat Untuk Dimudahkan Mendapat Hidayah


# Kiat dimudahkan dapat hidayah

Apabila Allah menghendaki petunjuk pada seseorang hamba, maka Allah akan menolongnya dengan yashroh shodrohuu lil islaam yaitu Allah melapangkan dadanya untuk menerima hidayah islam.

Allah ta’ala berfirman:

{فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلإسْلامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ}

Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk Allah berikan petunjuk kepadanya, maka Allah akan lapangkan dadanya untuk (menerima petunjuk) Islam. Dan siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (Surat al-An’aam: 125)

Tuesday, February 4, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 5 :: Ilmu Kitab dan Sunnah serta Perkataan Shahabat


Kemudian beliau muallif asy-Syaikh 'AbdulMuhsin al-'Abbad hafizhahullaah melanjutkan hakekat ilmu yang akan dibahas beliau pada kitab ini.

وفي ذلك مع العمل الصالح الظفر بخيري الدنيا والآخرة، وكل ما جاء في الكتاب والسّنّة وأقوال أهل العلم من مدح العلم والثناء على أهله فإن المراد به علم الكتاب والسّنّة والمأثور عن الصحابة ومن تبعهم، كما قال ابن القيم في نونيته : العلم قال الله قال رسوله         قال الصحالبة أولو العرفان
Dan dalam ta'allum dan ta'lim (belajar dan mengajarkan) padanya bersama amal yang shalih yang menyebabkan kesuksesan dunia dan akhirat. Dan seluruh apa saja yang datang di dalam kitab dan sunnah serta perkataan ulama dari keutamaan ilmu dan sanjungan atas ahli ilmu maka sesungguhnya yang dimaksudkan di situ ialah ilmu al-kitab dan sunnah serta atsar-atsar para shahabat dan yang mengikuti mereka. Sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim dalam nuuniyyah beliau: Ilmu itu Allah berfirman, Rasul bersabda, dan Para shahabat berkata yang mana mereka itu adalah pemilik pemahaman.

Monday, February 3, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 4 :: Sebaik-baik umur kehidupan dihabiskan padanya



Kemudian muallif hafizhahullah asy-Syaikh al-Fadhil 'Abdul Muhsi al-'Abbad mengawali kitab ini dengan menyebut tentang kehidupan yang paling baik. Yaitu sebaik-baik hal yang kita hendaknya sibuk dengannya dan juga sebaik-baik hal yang waktu dan tenaga dicurahkan padanya.

Yaitu sibuk dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah yaitu dengan ta'alluman wa ta'liiman mempelajari dan mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan kitab Allah dan Sunnah Rasulullah.

Sunday, February 2, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 3 :: Nikmat Allah berupa dijaganya ilmu dan ahli ilmu


Kemudian al-Ustadz memulai pembahasan al-kitab mulai dari muqaddimah penulis hafizhahullaah dalam kitab beliau yang agung, yaitu kitab "Sadzaraat fii fadhil ilmi wa ahlih wa maa yanbaghi an yakuuna 'alaihi thalabatuh".
بسم الله الرحمان الرحيممقدِّمة
الحمد لله الذي شرَّف بالعلم العلماء، وجعلهم بحمله وبذله والعمل به ورثة الأنبياء

Bismillaahir rahmaanir rahiimMuqaddimah

Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan para Ulama dengan ilmu ini. Dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikan mereka dengan membawa ilmu ini, berusaha keras padanya, dan beramal dengannya sebagai para pewaris para nabi.

Secara singkat penulis hafizhahullaah memulai dengan pujian kepada Allah dengan menyebut nikmat-nikmat Allah berupa nikmat ilmu dan dijaganya ahli ilmu di setiap zaman.

وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إله من في الأرض والسماء، المتفضل على عباده بما لا يحصى من النعم والآلاء، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله أوْلى الناس بالحب والولاء، وأحقهم بجميل الذكر والثناء، اللهم صلِّ وسلم وبارك عليه وعلى آله الطيبين الشرفاء وصحابته خيار الفضلاء وسادات الأولياء، وعلى الذين جاءوا من بعدهم سائرين على نهجهم وكانوا لهم نظيفي القلوب قد هُدوا إلى الطيِّب من القول والثناء، يقولون: ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلًّا للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم 
Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah yang haq disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu baginya, yaitu Allah yang ilah sesembahan yang haq bagi seluruh yang ada di bumi dan di langit. Yang Allah itu memiliki keutamaan dan kekhususan dalam hal peribadahan dikarenakan oleh nikmat-nikmat yang tidak bisa dihitung yang telah Ia berikan.
Dan aku bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yaitu manusia yang paling utama dalam hal kecintaan dan wala' terhadapnya, serta yang paling pantas atas semua manusia dalam hal penyebutan dan sanjungan yang baik.
Ya Allah berilah shalawat serta salam serta barakah pada beliau dan atas keluarga beliau yang baik dan mulia, serta atas para shahabat beliau yang mereka manusia-manusia pilihan yang penuh keutamaan dan sebaik-baiknya para wali, dan atas juga orang-orang yang datang setelah mereka yang berjalan di atas jalan mereka dan adalah mereka itu memiliki hati yang bersih dan telah diberi petunjuk kepada kebaikan dari perkataan dan sanjungan, yang mereka berkata,
 Wahai Rabb kami, berilah ampun kepada kami dan juga berilah ampun kepada saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam keimanan, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati-hati kami rasa tidak senang terhadap orang-orang yang telah beriman. Wahai Rabb kami, sesesungguhnya Engkau lah ar-Rauuf lagi ar-Rahiim.

Kemudian penulis menyebut tentang tauhid kepada Allah 'azza wa jallah dan bersaksi bahwasanya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah, kemudian beliau memuji Nabi dan bershalawat kepadanya.

Saturday, February 1, 2014

Pembahasan Ushul Fiqih 2 : Manhaj / Thoriqoh (Metode) Penyusunan Ushul Fiqih


* MANHAJ / THORIQOH (METODE) PENYUSUNAN USHUL FIQIH

Ada 3 metode secara garis besar:

1. Manhajul Mutakallimiin

--> Dinamakan Thoriiqotul Jumhuur (Metode mayoritas Ulama') atau disebut juga Thoriiqotusy Syaafi'iyyah.

Dengan metode inilah para Ulama' Asy-Syaafi'iyyah, Al-Maalikiyyah, dan Al-Hanaabilah menyusun ilmu Ushul Fiqih.

2. Manhajul Fuqahaa'

--> Dinamakan Thoriiqotul Hanafiyyah.

Dengan metode ini para Ulama' Al-Hanafiyyah menyusun ilmu Ushul Fiqih.

3. Manhajul Muta'akhkhiriin

--> Dinamakan dengan Thoriiqotul Jam'i (metode penggabungan).

Dengan metode ini sekelompok Ulama' dari berbagai madzhab yang berbeda menyusun ilmu Ushul Fiqih.


Wednesday, January 29, 2014

Pembahasan Ushul Fiqih 1 :: Tujuan Belajar Ushul Fiqih


* TUJUAN BELAJAR USHUL FIQIH:

1. Memperdalam keimanan dalam diri seorang insan muslim dari sisi iltizamnya dia atas penunaian berbagai ibadah serta aplikasi 'amaliy dalam bidang mu'amalah.

2. Mengokohkan ikatan insan muslim dengan hukum-hukum ibadah dan mu'amalah yang terkait erat dengan dalil-dalil syar'iyyah.

3. Mempersiapkan insan muslim dan membuka pintu berikutnya untuk mempelajari level ilmu yang lebih luas.

* TA'RIIF (DEFINISI) USHUULUL FIQHI

Ada 2 sisi:

1. AT-TA'RIIF AL-IDHOOFIY (Definisi secara penyandaran).

--> Yakni definisi yang ditinjau dari sisi tarkiib (konsep kata); dimana USHUULUL FIQHI merupakan konsep Idhofah dalam ilmu Nahwu (Bahasa Arab).

Saturday, January 25, 2014

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 2 :: Untuk apa dan bagaimana?


Dan sebagaimana telah diingatkan dalam pembahasan tentang penghalang-penghalang ilmu oleh Syaikh Shaleh bahwasanya jalan-jalan ilmu yang ditempuh oleh banyak orang hari ini tidak lah seperti jalan ilmu yang ditempuh oleh para ulama terdahulu.

Oleh karena itu, kebaikan-kebaikan tidak didapat dan derajat tidak diangkat oleh Allah merupakan akibat dari jalan ilmu yang ditempuh ternyata salah. Dan ini merupakan salah pahamnya seseorang tentang iman dan tentang ilmu.

Tidaklah seorang muslim benar agamanya melainkan ia menjawab 2 hal dalam ia beramal yaitu lima (untuk apa, apa latar belakangnya) ?? dan kaifa (bagaimana) ??

Karena niat seseorang, untuk apa ia mengerjakan suatu amalan berhubungan erat dengan semangat seseorang. Namun apabila jalan yang ditempuh salah maka semangat yang tinggi tersebut lambat laun juga akan melemah.

Lemahnya semangat dan himmah ialah karena lemahnya pemahaman kita tentang keutamaan ilmu dan lemahnya kita dalam berakhlaq di dalam jalan ilmu yang mulia ini.

- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Faedah Kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia 1 :: Membenarkan Jalan


Apabila Allah menghendaki petunjuk pada seseorang hamba, maka Allah akan menolongnya dengan yashroh shodrohuu lil islaam yaitu Allah melapangkan dadanya untuk menerima hidayah islam.

Wasilah agung teguhnya iman dan nikmat hidayah ialah menuntut ilmu.

Rusaknya nikmat hidayah ialah dikarenakan rusaknya jalan ilmu yang jalan ilmu tersebut tidak sesuai dengan petunjuk Nabi.

Sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

 إن من اشراط الساعة ثلاثا: إحداهن أن يلتمس العلم عند الاصاغر

Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat ada tiga macam yang salah satunya adalah diambilnya ilmu dari Al-Ashaaghir orang-orang kecil.  (Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Mubaarak, ath-Thabrani, Abu Nu'aim, dan yang lainnya)Hal ini merupakan isyarat akan rusaknya jalan ilmu di akhir zaman yang kemudian menjadi sebab banyak fitnah dan rusaknya nikmat hidayah islam.

al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya menyebutkan bahwa ciri tanda orang yang hatinya sehat ialah di antaranya perhatian ia dalam tash-hiihul 'amal (membenarkan amal) jauh lebih besar dari sekedah menempuh/mengerjakan amal.

Sebagaimana ilmu itu adalah ibadah, yaitu ibadah hati yang membutuhkan jalan ilmu yang panjang. Maka hendaknya perhatian seseorang dalam membenarkan jalan ilmu lebih besar dari sekedar menempuh jalan ini.
- - - - - - -- - - - -- -  -

Catatan:
Faedah di atas kami ambil dan tuliskan dari kajian Meraih Ilmu dengan Akhlak Mulia yang diisi oleh al-Ustadz al-Fadhil Abu 'Izzi Masmu'in Zubaidi semoga Allah senantiasa menjaga beliau hafizhahullah. Yang mana antum dapat dengarkan kajian tersebut melalui link di bawah ini:
https://www.dropbox.com/s/at87oieiltak6pf/Meraih%20Ilmu1%20-%20Keutamaan%20Ilmu%20Ust%20Abu%20Izzi.mp3
Barakallahu fiikum.

Kajian Meraih Ilmu: Muqaddimah


Bismillahir rahmanir rahiim


Segala puji sanjungan mutlak hanya untuk Allah 'azza wa jalla. Dan shalawat serta salam semoga tercurah atas Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Alhamdulillah, dengan bahagia dan pertolongan dari Allah kita telah memasuki pada pembahasan tentang Faedah-Faedah yang agung dari kajian "Meraih Ilmu 01" yang disampaikan oleh al-Ustadz al-Fadhiil Abu 'Izzi -hafizhahullaahu ta'ala. 

Yang dimana dalam pembahasan beliau terhadap kitab "Syadzaraat fii Fadhlil 'Ilmi wa Ahlihi wa maa yanbaghi an yakuuna 'alaihi thalabatuhu" yang merupakan sebuah kitab yang sangat agung, mudah dalam pembahasannya, dan banyak faedahnya yang ditulis oleh al-Allamah asy-Syaikh al-Fadhiil 'Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr semoga Allah senantiasa menjaga beliau di kala hidupnya dan merahmati beliau di kala wafatnya.